Empat unsur tersebut yaitu :
- Memenuhi Unsur Terbinanya Logika / Membangun Mogika
- Pentingnya Etika
- Estetika
- Kenetika
1. Memenuhi Unsur Terbinanya Logika / Membangun Logika
Jangan sampai pendidikan kita itu mengabaikan logika, tetapi dulu mungkin terlalu berorientasi pada logika, tetapi yang sekarang logika itu juga penting karena dengan logikalah manusia berfikir dan manusia hidup. Hidup tanpa logika itu akhirnya nanti lebih banyak dipenuhi oleh tahayul, lebih banyak dipenuhi oleh hal-hal yang tidak masuk akal. Untuk itulah pentingnya logika agar kita semua menggunakan akal untuk kehidupan ini karena Alloh SWT sendiri kan sudah sering berfirman di dalam Al Qur'an "Afalaa ta'qiluun?", artinya bahwa berfikir itu penting, logika itu penting dan yang tidak menggunakan logika itu akan terjerumus pada penyelesaian-penyelesaian masalah kehidupan dengan sesuatu yang tidak masuk akal, sesuatu yang tahayul dan seterusnya. Dan Kurikulum 2013 ini sudah mengutamakan logika.
2. Pentingnya Etika
Setelah logika adalah etika, kalau hidup tanpa etika maka semuanya akan diterjang tanpa memandang etika. Jadi samping logika, etika itu juga penting.
3. Estetika
Masalah olah jiwa, olah seni, olah rasa itu juga penting dalam kehidupan.
4. Kenestika
Yaitu bagaimana gerak badan, pentingnya olahraga yang akan membangun kecerdasan manusia, kecerdasan kita semua untuk mendukung logika tadi.
Jadi keempat-empatnya ini penting; logika, etika, estetika dan kenestika, karena tanpa itu semua kita nanti akan cenderung kepada kehidupan yang tidak sempurna. Setiap kali kita melakukan pembaharuan ataupun perubahan maupun keinginan untuk berubah pasti akan selalu ada yang pro-kontra, menentang dan lain sebagainya. Tetapi yang perlu diingat ada rumus-rumus, bahwa sebetulnya orang yang menentang dilaksanakannya kebaikan itu maksimum 15%, bahkan kira-kira hanya 10%. Jadi dalam struktur di masyarakat kita, di masyarakat apapun, di organisasi apapun, di lembaga apapun sebetulnya yang betul-betul tidak setuju pada pembaharuan dan perubahan dan apapun itu kira-kira hanya 10%. Tetapi yang sangat setuju itu kira-kira juga hanya 10%, maksimum 15%, sisanya itu sebetulnya boleh dikata ikut mana yang menang. Jadi misalnya mau melakukan perubahan kemudian di tentang, yang menentang itu kira-kira 10%. Mau melakukan perbaikan mungkin yang setuju dalam artian mati-matian memperjuangkan perbaikan itu kira-kira juga hanya 10%. Walaupun yang tidak setuju itu hanya kira-kira 10% namun vokalnya bukan main sehingga suaranya terdengar besar, namun sebenarnya mayoritas pasti menghendaki perubahan.
No comments:
Post a Comment